Sabtu, 10 Mei 2008

"Perang Gerilya" Si Umar Bakri

Minggu, 11 Mei 2008 | 01:41 WIB

Budi Suwarna dan Ilham Khoiri

Kekisruhan dalam ujian nasional belakangan mungkin mencerminkan sikap bangsa yang kerap hipokrit. Di satu sisi, pemerintah ngotot mematok standar kelulusan sebagai cermin peningkatan mutu pendidikan nasional. Saat bersamaan, standar itu dicapai dengan berbagai trik, tipu muslihat, atau lewat ”perang gerilya” yang melibatkan para guru.

Maya (nama samaran) tertawa sinis setiap kali mendengar pejabat mengklaim ujian nasional (UN) berlangsung sukses dan angka kelulusan tinggi. Soalnya, dia tahu benar, betapa ”sukses” itu diraih bukan melalui proses belajar-mengajar di sekolah, melainkan lewat ”perang gerilya” yang dilakoni para guru.

Guru sebuah SMA swasta di Jakarta itu mengungkapkan, hampir semua sekolah di rayonnya menyiapkan berbagai strategi ”perang gerilya” untuk memberikan contekan kepada siswa. Tahun ini Maya mengaku masuk dalam ”pasukan gerilya” bersama beberapa guru lain.

Lanjutan :

http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/05/11/01412372/perang.gerilya.si.umar.bakri

Tidak ada komentar: