Kamis, 15 Mei 2008

Di Taman Ismail Marzuki : Pak Sawali Luncurkan Kumpulan Cerpen

Hari ini Jum'at, 16 Mei 2008 jam 13.30 - 18.00 di Taman Ismail Marzuki (TIM) akan dilakukan Diskusi Buku dan Peluncuran Kumpulan Cerpen berjudul : Perempuan Bergaun Putih karya pak Sawali Guru SMPN 2 Pegandon. Selengkapnya di:http://sawali.info/2008/05/11/diskusi-buku-dan-peluncuran-kumcer/Segenap Tim Pengembang dan JIP Kendal mengucapkan selamat untuk Pak Sawali. SIAPA MENYUSUL???

Minat Baca Belum Tinggi

Jumat, 16 Mei 2008 11:53 WIB
JAKARTA, JUMAT - Hingga tahun 2007, jumlah buku di Indonesia baru mencapai 12.000. Ini berarti satu buku baru, setidaknya dibaca oleh tujuh orang tiap tahunnya. Ini menunjukkan minat baca di Indonesia belum tinggi.
Ketua Bidang Promosi Buku dan Pengembangan Minat Baca Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta, Hikmat Kurnia, mengatakan data ini diperoleh dari jumlah judul buku yang masuk ke penerbit tiap bulannya. "Bandingkan dengan Jepang yang jumlah bukunya mencapai 290.000 per tahun dan India 80.000 buku per tahun. Bagaimana ini menggugah bisa minat baca di Indonesia? Apalagi dengan harga buku yang relatif mahal," ujarnya di sela-sela aksi dalam Peringatan Hari Buku Nasional di Bunderan HI Jakarta, Jumat (16/5).
Tak ayal, lanjutnya, berdasarkan data UNDP pada 2005, Indonesia menduduki peringkat ke-96 di Asia. Hampir mendekati posisi Laos dan Kamboja, negara yang baru merdeka.Oleh karena itu, IKAPI bersama dengan Perpustakaan Pemerintah Daerah DKI Jakarta, akan membentuk Bengkel Penulisan Buku. Bengkel ini akan dimulai pada Sabtu (17/5) besok dan diikuti oleh 300 pelajar di Jakarta secara cuma-cuma.
Menurut dia, Bengkel Penulisan Buku merupakan salah satu cara menambah jumlah judul buku di Indonesia. Untuk menindaklanjuti kegiatan ini, IKAPI akan bekerja sama dengan beberapa penerbit, seperti Gagas Media, untuk menerbitkan karya peserta kelas tersebut.(BOB)
Sumber : Kompas, 16 Mei 2008

Senin, 12 Mei 2008

UASBN BAHASA INDONESIA ANEH

Kompas, Senin, 12 Mei 2008 00:15 WIB
Oleh Hanif Nurcholis
Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2007 tentang Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional, pada Mei 2008 semua SD/MI di Indonesia akan menyelenggarakan UASBN. Salah satu mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia. Pada lampiran permendiknas tersebut ditetapkan cakupan standar kompetensi lulusan.
Dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL) tersebut termuat hal-hal yang akan diujikan, mencakup indikator-indikatornya, materinya, dan bentuk soalnya.
Untuk Bahasa Indonesia, SKL yang akan diujikan hanya aspek membaca dan menulis, sedangkan aspek mendengarkan dan berbicara tidak diujikan. Untuk mengetahui apakah siswa menguasai dua SKL tersebut atau tidak, ia akan diukur dengan alat uji berupa soal obyektif pilihan ganda sebanyak 50 butir dalam waktu 120 menit.
Melihat cakupan SKL yang akan diujikan dan instrumen ujinya, khususnya untuk SKL Menulis, sudah sepatutnya para guru, pakar pendidikan, pemerhati pendidikan, organisasi profesi pendidikan, dan masyarakat luas menolak hasil ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) 2008 Bahasa Indonesia karena dua hal. Pertama, lingkup SKL yang diujikan tidak sesuai dengan SKL nasional. Sesuai dengan Permendiknas No 23/2006 tentang SKL, SKL mata pelajaran Bahasa Indonesia terdiri atas empat komponen: Mendengarkan, Berbicara, Membaca, dan Menulis. Dengan demikian, dua SKL, Mendengarkan dan Berbicara, tidak diujikan, padahal siswa dilatih dan dibimbing oleh gurunya dalam proses pembelajaran untuk menguasai dua SKL ini.
Kedua, dilihat dari validitas isi, menguji kemampuan menulis dengan instrumen berupa soal pilihan ganda jelas sangat tidak valid.
Dengan hanya menguji SKL Membaca dan Menulis, berarti hasil UASBN yang menjadi penentu kelulusan tidak bisa dipertanggungjawabkan karena hanya menguji 50 persen SKL nasional. Akan tetapi, sebenarnya hanya 25 persen sebab instrumen penilaian untuk SKL Menulis juga tidak valid.
Ketidaksahihan alat uji SKL Menulis tersebut terkait dengan keluarnya tiga kurikulum terakhir: Kurikulum 1994, KBK 2004, serta Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan 2006. Ketiga kurikulum tersebut sudah tidak mengamanatkan pengajaran kebahasaan/linguistik dan ejaan, tetapi pembelajaran keterampilan berbahasa
sekabjutnya :
http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/05/12/00150114/uasbn.bahasa.indonesia.aneh