Jumat, 16 Mei 2008 11:53 WIB
JAKARTA, JUMAT - Hingga tahun 2007, jumlah buku di Indonesia baru mencapai 12.000. Ini berarti satu buku baru, setidaknya dibaca oleh tujuh orang tiap tahunnya. Ini menunjukkan minat baca di Indonesia belum tinggi.
Ketua Bidang Promosi Buku dan Pengembangan Minat Baca Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta, Hikmat Kurnia, mengatakan data ini diperoleh dari jumlah judul buku yang masuk ke penerbit tiap bulannya. "Bandingkan dengan Jepang yang jumlah bukunya mencapai 290.000 per tahun dan India 80.000 buku per tahun. Bagaimana ini menggugah bisa minat baca di Indonesia? Apalagi dengan harga buku yang relatif mahal," ujarnya di sela-sela aksi dalam Peringatan Hari Buku Nasional di Bunderan HI Jakarta, Jumat (16/5).
Tak ayal, lanjutnya, berdasarkan data UNDP pada 2005, Indonesia menduduki peringkat ke-96 di Asia. Hampir mendekati posisi Laos dan Kamboja, negara yang baru merdeka.Oleh karena itu, IKAPI bersama dengan Perpustakaan Pemerintah Daerah DKI Jakarta, akan membentuk Bengkel Penulisan Buku. Bengkel ini akan dimulai pada Sabtu (17/5) besok dan diikuti oleh 300 pelajar di Jakarta secara cuma-cuma.
Menurut dia, Bengkel Penulisan Buku merupakan salah satu cara menambah jumlah judul buku di Indonesia. Untuk menindaklanjuti kegiatan ini, IKAPI akan bekerja sama dengan beberapa penerbit, seperti Gagas Media, untuk menerbitkan karya peserta kelas tersebut.(BOB)
Sumber : Kompas, 16 Mei 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar